Kemarin gue baru aja selesai baca novel Dilan, dia Dilanku tahun 1991. Iya, buku kedua dari Dilan, dia Dilanku tahun 1990. Gue kehabisan kata-kata untuk deskripsiin
perasaan gue setelah baca buku itu. Terlalu rumit untuk dijelasin. Gue kebawa
sama emosi Milea (tokoh ceweknya). Gue masih kalut. Duh, Dilan.
Awal tau novel karya Pidi Baiq ini waktu itu gue iseng-iseng
baca novel-novel gratis di google play books. Gue gak beli, jadi Cuma bisa baca
sampe dua bab. Jujur, gue langsung kepo tapi belum kesampean beli novelnya.
Makin hari, gue sering liat orang-orang ngomongin novel Dilan. Duh, makin
penasaran.
Dan, akhirnya temen gue yang gue mau rahasiakan namanya
walaupun sebenernya gak perlu, baru beli novel Dilan edisi satu sama dua. Gue
histeris dan langsung aja ngantri pengen minjem. Kalo gak salah, mulai baca pas
H-? ke Jogja dan selesain bukunya lagi on the road. Gue baper. Serius.
Gimana gak ? Dilan adalah tipe cowok anti menstrim yang
pernah ada di muka bumi yang pernah gue tau. Dan lebih nya lagi adalah dia
bukan fiksi. Dilan bukan fiksi kayak tokoh-tokoh novel fave gue yg lain. Dia
nyata. Mesikpun sekarang dia udah menikah dan umurnya sekitar 38-40.
Dan saat itu juga, gue jatuh cinta sama Dilan.
Baca buku pertama udah sukses bikin gue melting. Halaman
awalnya aja udah sweet bener gilee. Gak kuat gue. Pokoknya di buku pertama aja
udah seru banget. Gue kasih tau deh quotes fave dari Dilan di buku pertama .
"Milea, kamu cantik, tapi aku belum mencintaimu. Enggak
tahu kalau sore. Tunggu aja" (Dilan 1990)
"Milea, jangan pernah bilang ke aku ada yang menyakitimu, nanti, besoknya, orang itu akan hilang." (Dilan 1990)
"Milea, jangan pernah bilang ke aku ada yang menyakitimu, nanti, besoknya, orang itu akan hilang." (Dilan 1990)
“Jangan rindu. Berat. Kau tak akan kuat. Biar aku saja”
(Dilan, 1990)
“Bilang
ke ibumu, aku mencintai putri sulungnya” (Dilan, 1990)
Puisi Dilan :
Milea
2
Katakan
sekarang
Kalau
kue kau anggap apa dirimu?
Roti
cokelat?roti keju?
Martabak?kroket?bakwan?
Ayolah!
Aku
ingin memesannya
Untuk
malam ini
Aku
mau kamu
Dilan,Bandung
1990
Dan untuk buku Dilan yang kedua,
yaitu cerita tentang setelah jadinya hubungan mereka. Makin banyak part sweet
nya. Gue paling suka deh kalo Mile udah ngobrol sama Dilan. Lucu. Gak basi. Dan
yang pasti gak mainstream. Duh, Dilan.
Novel kedua lebih sukses bikin gue
meleleh sampe ke tulang-tulang. Gue baper.
Gimana ya, Dilan itu lucu. Dia beda.
Dia punya banyak cara buat bikin si Milea seneng. Dan itu selalu berhasil
karena cara-cara yng dilakuin itu asik dan gak menstrim. Let me tell you, Dilan
itu anti mesntrim.
Ah, gak kebayang rasanya jadi Lia.
Pokoknya recommended banget deh buat kalian yang gak terlalu suka baca novel
yang banyak banget narasinya dan mau dibaperin sama Dilan. Gue janji, gak aka
nada kata nyesel. Kang Pidi Baiq nyajiin ceritanya dengan gaya bahasa yang
berbeda. Dijamin, gak akan bisa deh behenti baca.
Tapi khusus untuk buku kedua,
siap-siap baper, melayang, dan lalu jatuh.
Fave quotes dari Dilan 1991:
Kalau
Kalau limun menyegarkan, kamu lebih.
Kalau cokelat diisi kacang mete katanya enak, tapi kamu lebih. Atau ada roti
diisi ikan tuna berbumbu daun kemangi, kamu lebih. Kamu itu lebih sehat dari
buah-buaha. Tahu gak? Lebih berwarna dari pelangi. Lebih segar dari pagi. Jadi,
kamu harus mengerti, ya, aku menyukaimu sampai tujuh ratus turunan, ditambah
500 turunan lagi.
(Dilan)
"Kalau aku jadi presiden yang harus
mencintai seluruh rakyatnya, aduh, maaf, aku pasti tidak bisa karena aku cuma suka
Milea"(Dilan)
"PR-ku adalah merindukanmu. Lebih
kuat dari Matematika. Lebih luas dari Fisika. Lebih kerasa dari Biologi." (Dilan)
"Aku mencintaimu, biarlah, ini
urusanku. Bagaimana engkau kepadaku, terserah, itu urusanmu” (Milea)"
"Aku rindu kamu! Itu, akan selalu. (Milea)"
***
Milea, jika kau bilang kau
rindu Dilan. Aku akan bilang bahwa aku lebih rindu pada Dilanmu itu melebihi
dirimu. Aku merindukannya sebab aku tak pernah mengenalnya. Aku rindu Dilanmu.
Salam rindu,
aku.
0 comments:
Post a Comment